Selasa, 01 Februari 2011

Ketika kupandang langit
Terhenyak kusadari kekerdilan diriku
Kupandang lagi langit
Aku hanyalah satu partikel udara dalam luasnya langit itu
Kembali kupandangi langit
Lagi-lagi kutemukan keterbatasan diriku diantara langit yang tak berbatas
Masih langit yang sama yang kupandangi
Aku tidak juga beranjak membesar apalagi menyaingi ke-Maha Besar-an langit
Langit itu tak terhindarkan untuk terus terpandang
Dan aku masih tetap tak tertangkap ekor mata langit dalam ragam warna dan bentuk yang ditangkapnya
Setiap kali kupandangi langit
Aku sadar, aku bukan siapa-siapa
Yang tak mampu berbuat apa-apa
Sampai kapanpun
Karna ada yang langit sembunyikan akan aku dan yang dinaunginya
Bahwa langit tak terelakkan untuk bisa ditandingi
Langit akan selalu mengingatkanku pada-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar